Zat
merupakan materi yang susunan unsur-unsurnya tidak berubah-ubah. Ada banyak
sekali zat yang ada di bumi ini. Untuk mempermudah dalam mempelajarinya, zat
diklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu. Zat meliputi zat murni dan
campuran. Zat murni dapat berupa unsur dan senyawa. Sedangkan campuran dapat
berupa campuran homogen dan campuran heterogen. Zat juga dapat diklasifikasikan
berdasarkan derajat keasamannya, yaitu menjadi asam, basa, dan garam.
ASAM
Secara kimia, asam adalah zat yang terdapat di dalam air dan dapat mengjasilkan Ion Hidrogen (H+). Asam akan terionisasi menjadi Ion Hidrogen dan Ion sisa yang bermuatan negatif.
Sifat-sifat larutan asam adalah sebagai berikut :
1. Rasanya masam
2. Dapat menghantarkan arus listrik
3. Jika dilarutkan akan menghasilkan Ion Hidrogen (H+)
4. Mengubah lakmus biru menjadi merah
5. Bersifat korosif terdapat logam
BASA
Basa adalah zat yang terdapat di dalam air yang dapat menghasilkan Ion Hidroksida (OH-). Ion hidroksida terbentuk
karena senyawa hidroksida dapat mengikat satu elektron pada saat dimasukkan ke
dalam air. Basa dapat menetralisir asam (H+) sehingga dihasilkan air (H2O).
Sabun merupakan salah satu zat yang bersifat basa.
Beberapa basa yang dikenal
Sifat-sifat
larutan basa adalah sebagai berikut: (a) Terasa licin jika
terkena kulit. (b)Menghantarkan arus listrik.(c) Jika dilarutkan dalam air
akan melepaskan ion hidroksida/OH. (d) Mengubah
lakmus merah menjadi biru. (e) Menetralkan larutan asam.
Perbedaan sifat asam dan
basa
GARAM
Contoh
"Garam"
|
Garam adalah senyawa yang
terbentuk dari reaksi asam dan basa. Terdapat beberapa contoh garam, antara
lain: NaCl, CaCl2, ZnSO4, NaNO2, dan lain-lain. Dalam kehidupan sehari–hari
tentu kamu tidak asing dengan garam. Contoh garam adalah garam dapur (NaCl)
yang biasa digunakan untuk keperluan memasak. Garam dapur dapat diperoleh dari
air laut. Petani garam membuatnya dengan cara penguapan dan kristalisasi. Garam
yang diperoleh kemudian diproses iodisasi (garam kalium, KI) sehingga diperoleh
garam beriodium. Garam dapur juga dapat diperoleh dengan cara mencampur
zat asam dan basa. Asam bereaksi dengan basa membentuk zat netral dan tidak
bersifat asam maupun basa. Reaksi antara asam dan basa dinamakan reaksi
netralisasi. Sebagai contoh asam klorida bereaksi dengan natrium hidroksida
(soda api) akan membentuk garam dapur dan air. Jika dengan menggunakan
proses penguapan, maka air akan menguap dan tersisa endapan garam dapur saja.
HCl +
NaOH → NaCl
+ H2O
Asam Basa Garam
dapur Air
Reaksi kimia yang dapat
menghasilkan garam, antara lain:
1) Asam + basa menghasilkan garam + air
2) Basa + oksida asam menghasilkan garam + air
3) Asam + oksida basa menghasilkan garam + air
4) Oksida asam + oksida basa menghasilkan
garam
5) Logam + asam menghasilkan garam + H2
Beberapa garam yang dikenal
Reaksi penetralan berguna
bagi manusia, antara lain produksi asam lambung (HCl) yang berlebihan dapat
dinetralkan dengan menggunakan senyawa basa Mg(OH)2. Para petani menggunakan
reaksi penetralan agar tanah yang terlalu asam dan tidak baik bagi
tanaman dapat menjadi netral dengan menambahkan senyawa basa Ca(OH)2 atau
air kapur. Pasta gigi mengandung basa berfungsi untuk menetralkan mulut kita
dari asam, yang dapat merusak gigi dan menimbulkan bau mulut.
4. Identifikasi Asam, Basa, dan Senyawa
Berdasarkan sifat asam
dan basa, larutan dibedakan menjadi tiga golongan yaitu : bersifat asam, basa,
dan netral. Sifat larutan tersebut dapat ditunjukkan dengan menggunakan
indikator asam-basa, yaitu zat-zat warna yang menghasilkan warna berbeda dalam
larutan asam dan basa. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa atau netral
dapat menggunakan kertas lakmus, larutan indikator atau larutan alami. Misal,
lakmus merah dan biru.
Indikator asam–basa dalam larutan
yang bersifat asam, basa dan netral.
Lakmus digunakan sebagai
indikator asam-basa, sebab lakmus memiliki beberapa keuntungan, yaitu: (1) Lakmus dapat
berubah warna dengan cepat saat bereaksi dengan asam ataupun basa. (2) Lakmus sukar
bereaksi dengan oksigen dalam udara sehingga dapat tahan lama. (3) Lakmus
mudah diserap oleh kertas, sehingga digunakan dalam bentuk lakmus kertas.
Lakmus adalah sejenis zat yang diperoleh dari jenis lumut kerak. Selain
menggunakan indikator buatan, dipakai pula indikator alami untuk mengelompokkan
bahan-bahan di lingkungan berdasarkan konsep asam, basa, dan garam. Indikator
alami, seperti : bunga sepatu, kunyit, kulit manggis, kubis ungu atau jenis
bunga-bungaan yang berwarna. Ekstrak bahan-bahan tersebut dapat memberikan
warna yang berbeda dalam larutan asam dan basa.